Cegah Kanker Serviks dengan Tes IVA
Posted by Admin 1 on 22.38
Cegah Kanker Serviks dengan Tes IVA
DETEKSI KANKER SERVIK DENGAN METODE IVA
(INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT)
PENGERTIAN IVA
·
IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk
mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009)
·
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat
langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan
larutan asam asetat 3-5% (Wijaya Delia, 2010).
·
Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi
tingkat pra kanker (high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas
sekitar 66-96% dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positif
(positive predective value) dan nilai prediksi negatif (negative predective
value) masing-masing antara 10-20% dan 92-97% (Wijaya Delia, 2010).
·
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap smear
karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan
sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi.
·
Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat serviks
yang telah diberi asam asetat 3-5% secara inspekulo. Setelah serviks diulas
dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat
diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.
Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan
pada jaringan epitel.
·
Serviks yang diberi larutan asam asetat 5% akan merespon lebih cepat
daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga dengan
pemberian asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal (merah
homogen) dan bercak putih (displasia) (Novel S Sinta,dkk,2010).
·
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan
dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui kelainan yang
terjadi pada leher rahim.
KEUNTUNGAN IVA
·
Menurut (Nugroho. 2010:65) keuntungan IVA dibandingkan tes-tes diagnosa
lainnya adalah :
1.
Mudah, praktis, mampu laksana
2.
Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan
3.
Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
4.
Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
·
Menurut (Emilia. 2010 :53) keuntungan IVA
1.
Kinerja tes sama dengan tes lain
2.
Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan mengenai
penatalaksanaannya
KATEGORI IVA
·
Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) Ada beberapa kategori yang dapat
dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:
1.
IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal.
2.
IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak
lainnya (polip serviks).
3.
IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini
yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA karena
temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia
ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ).
4.
IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan
stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat
kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini (stadium IB-IIA).
PENATALAKSANAAN IVA
·
Pemeriksaan IVA dilakukan dengan spekulum melihat langsung leher rahim yang
telah dipulas dengan larutan asam asetat 3-5%, jika ada perubahan warna atau
tidak muncul plak putih, maka hasil pemeriksaan dinyatakan negative. Sebaliknya
jika leher rahim berubah warna menjadi merah dan timbul plak putih, maka
dinyatakan positif lesi atau kelainan pra kanker.
·
Namun jika masih tahap lesi, pengobatan cukup mudah, bisa langsung diobati
dengan metode Krioterapi atau gas dingin yang menyemprotkan gas CO2 atau N2 ke
leher rahim. Sensivitasnya lebih dari 90% dan spesifitasinya sekitar 40% dengan
metode diagnosis yang hanya membutuhkan waktu sekitar dua menit tersebut, lesi
prakanker bisa dideteksi sejak dini. Dengan demikian, bisa segera ditangani dan
tidak berkembang menjadi kanker stadium lanjut.
·
Metode krioterapi adalah membekukan serviks yang terdapat lesi prakanker
pada suhu yang amat dingin (dengan gas CO2) sehingga sel-sel pada area tersebut
mati dan luruh, dan selanjutnya akan tumbuh sel-sel baru yang sehat (Samadi
Priyanto. H, 2010)
·
Kalau hasil dari test IVA dideteksi adanya lesi prakanker, yang terlihat
dari adanya perubahan dinding leher rahim dari merah muda menjadi putih,
artinya perubahan sel akibat infeksi tersebut baru terjadi di sekitar epitel.
Itu bisa dimatikan atau dihilangkan dengan dibakar atau dibekukan. Dengan
demikian, penyakit kanker yang disebabkan human papillomavirus (HPV) itu tidak
jadi berkembang dan merusak organ tubuh yang lain.